KEMENANGAN ATAS DAGING

Doktrin Kristen Trinitarian:
Setiap orang Kristen menghadapi dua kuasa atau kekuatan yang berlawanan di dalam dirinya yaitu keinginan daging dan keinginan Roh. Roh Kudus ingin kita melakukan kehendak Tuhan tetapi keinginan daging ingin kita melakukan kehendak kita sendiri. Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa sifat lama mereka telah dimusnahkan atau disingkirkan ketika mereka dilahirkan baru/diselamatkan. Namun sebenarnya tidaklah demikian keadaannya. Tuhan tidak memusnahkan atau menyingkirkan sifat lama kita yang berdosa ketika Ia menyelamatkan kita. Sebaliknya, Ia memberikan Roh-Nya untuk menakhlukkannya. Selama kita hidup di dunia ini, kita tetap akan memiliki keinginan daging dan keinginan daging ini akan selalu berlawanan dengan keinginan Roh Tuhan yang tinggal di dalam diri kita. Galatia 5:17 berkata:

“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ….”

Ketika kita dilahirkan baru, suatu perkara yang indah terjadi. Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita. Dengan demikian setiap orang Kristen memiliki “daging” dan “Roh”, sedangkan orang yang belum diselamatkan hanya memiliki satu sifat saja yaitu sifat “daging”.

Tanggapan kami:
Sesungguhnya manusia itu mempunyai dua jalan, yaitu jalan taqwa dan jalan fujur (segala kefasikan). Dalam hati manusia itu terdapat aqal dan hawa nafsu. Aqal bersifat tunduk kepada ALLAH. Adapun hawa nafsu cenderung ingkar kepada ALLAH. Jadi bukan soal di dalam Adam atau di dalam Yesus, sebab keduanya, Adam dan Yesus, adalah satu. Ketika seseorang bersyahadah mengakui keesaan ALLAH dan kerasulan Muhammad saaw, bukan berarti hawa nafsunya menghilang. Akan tetapi dengan aqidah dan syariat Islam, seseorang akan dapat mengendalikan hawa nafsunya. Hanya saja tidak semua orang mau memegang aqidah Islam dan menjalankan syariat Islam dengan benar, sehingga ia sulit untuk mengalahkan hawa nafsunya.

Adapun Kristian, ketika mereka mengatakan bahwa Tuhan itu Tritunggal, berarti mereka telah mengikuti hawa nafsu mereka dan meninggalkan aqal budi mereka. Seandainya mereka mau mengikuti petunjuk Tuhan dan menggunakan aqal budi mereka, maka dengan izin ALLAH mereka akan dapat mengalahkan hawa nafsu dan mengakui keesaan ALLAH dan kerasulan Muhammad saaw. Akan tetapi selama mereka masih dalam aqidah sesat dan dalam syariat (cara hidup) yang sesat, maka selama itu pula mereka akan berada dalam kebinasaan atau maut. Selama mereka masih menghalalkan babi, anggur, darah (Imamat 11:1-47), maka selama itu pula fikiran dan tubuh mereka dalam kekotoran. Selama mereka tidak mau mengingkari Trinitas dan tidak mau mengakui keesaan ALLAH, maka selama itu pula jiwa dan hati mereka berada dalam maut.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus yang telah Engkau utus. [Yoh. 17:3]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun. [QS. An-Nisa`: 43]

TUHAN berfirman kepda Harun: “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah pertemuan, supaya jangan kamu mati (berdosa). Itulah suatu ketetapan turun-temurun. [Imamat 10:8-9]

TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.” [Imamat 15: 1-2]

Selama mereka belum bertaubat dan mengesakan ALLAH, berarti mereka hanya mempunyai satu sifat saja, yaitu sifat ‘daging’, hawa nafsu. Dengan begitu mereka berada dalam maut. Maka raihlah hidup kekal dengan mengakui keesaan ALLAH dan mengakui kerasulan Muhammad saaw.

Doktrin Kristen Trinitarian:
Keinginan daging adalah sifat manusia yang hidup tanpa Tuhan. Hal itu menggambarkan keadaan manusia di luar Tuhan. Di dalam Alkitab, Tuhan mengatakan banyak perkara mengenai kedagingan dan tidak ada satupun yang baik yang dijelaskan tentang sifat itu! Di bawah ini ada lima ciri tentang sifat kedagingan itu:

a. Keinginan daging itu adalah sangat berdosa.
b. Keinginan daging itu tidak mau mentaati Tuhan.
c. Keinginan daging itu tidak dapat mengenal Tuhan.
d. Keinginan daging itu tidak dapat menyenangkan Tuhan.
e. Keinginan daging itu tidak dapat diubah menjadi baik.

Contoh dari bentuk perwujudan keinginan daging itu ialah kehendak diri sendiri yang membuat kita selalu ingin menuruti kehendak kita sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh. Walaupun kita telah berusaha menyingkirkan semua itu dari hati kita dan menjadikan Kristus sebagai Raja kita, namun kita masih selalu digoda oleh mereka.

Tanggapan kami:
Orang yang mengikuti hawa nafsunya saja, maka dia telah menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah. Hal itu menggambarkan keadaan manusia di luar Ilah yang benar.

Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [QS. Al-Qashash: 50]

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku (sehingga dapat dikendalikan). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Yusuf: 53]

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” [QS. Al-Maidah: 77]

Maka hawa nafsu Qabil (Kain) menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. [QS. Al-Maidah: 30]

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). [QS. Al-Furqan: 43-44]

Musa berkata: “Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal”. [QS. Asy-Syu’ara`: 28]

Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal. [QS. Az-Zumar: 18]

Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu. [QS. Ath-Thalaq: 10]

Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah. [QS. Al-Jin: 4]

Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. [Amsal 10:21]

Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan para pengkhianat mencelakakan mereka [Amsal 13:15]

Doktrin Kristen Trinitarian:
Keinginan daging kita datang dari Adam. Tuhan ingin agar Adam dikuasai atau diperintah oleh Roh-Nya. Namun Adam tidak mentaati Tuhan. Ketika ia melanggar perintah-Nya, ia mengalami kematian secara rohani. Ia telah terpisah dari Roh Tuhan. Jiwa dan tubuh Adam telah menjadi berdosa. Adam yang seharusnya dikendalikan oleh Roh Tuhan, kini telah dikendalikan oleh jiwa dan tubuhnya yang berdosa yang disebut oleh Alkitab sebagai “keinginan daging.”. Oleh karena Adam adalah kepala bagi semua umat manusia maka ia telah mewariskan sifat yang telah berdosa ini kepada seluruh umat manusia.
Tanggapan kami:
Lagi-lagi kita melihat bagaimana mereka telah menuduh Adam sedemikian rupa. Begitu bencinya mereka kepada Adam, sebagaimana Setan telah begitu benci kepada Adam. Lupakah mereka betapa Adam telah dengan rela menjalani perintah Allah dan dengan tulus telah melakukan pertobatan? Betapa negatif fikiran mereka terhadap Adam, senegatif fikiran Setan, bapa mereka.

Doktrin Kristen Trinitarian:
Tahukah Anda apa yang akan terjadi ketika keinginan daging menguasai manusia? Tubuhnya akan menjadi seperti “pabrik dosa.” Setiap orang tahu apa yang disebut “pabrik.” Pabrik adalah gedung yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu.

Ketika dosa menguasai manusia, maka tubuhnya menjadi seperti “pabrik dosa.” Tuhan Yesus sendiri menyatakan tentang hal-hal yang diproduksi oleh pabrik ini. Ia berkata, “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Markus 7:21-23).

Tanggapan kami:
Dengan mengikuti daging, seseorang akan menjadi pabrik dosa. Maka bertobatlah dari mengatakan Tiga dalam Satu. Dan katakanlah bahwa ALLAH itu esa! Dia tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tiada satu pun yang setara dengan Dia. Jika Anda berada dalam iman Kristen Tritunggal, maka hati Anda akan menjadi rusak, sehingga rusaklah segala fikiran dan perbuatan Anda.

Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah jasad seluruhnya. Tetapi jika segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh jasadnya. Ingatlah bahwa segumpal daging itu adalah hati.

Doktrin Kristen Trinitarian:
Mengapa Ia menyalibkan kita bersama dengan Kristus? Jawabnya adalah supaya KITA TIDAK LAGI DIKUASAI OLEH KEINGINAN DAGING. Roma 6:6 menyatakan: “Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Kristus supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.”

Tuhan telah menghukum dosa di dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita tetapi ia tidak lagi berhak menguasai atau memerintah di dalam hidup kita. Kuasanya atas kita telah dipatahkan. Kita mungkin masih akan berbuat dosa lagi namun kita tidak harus melakukannya. Kita dapat berkata “Tidak” kepada keinginan daging. Alkitab mengatakan, “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, TETAPI BUKAN KEPADA DAGING, supaya hidup menurut daging.” Roma 8:12

“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” Roma 6:12

Tanggapan kami:
Banyak doktrin-doktrin Trinitas yang didasarkan pada penyaliban Yesus. Padahal, sebagaimana kami telah jelaskan, penyaliban Yesus itu tidak pernah terjadi. Dan tidak ada perbedaan antara Yesus dengan Adam, mereka berada di satu jalan yang sama, jalan lurus. Tidak ada penyaliban Yesus untuk penyelamatan. Ini semua adalah dogma takhyul. Tidak semestinya orang yang berakal budi mengimani dogma seperti ini.

Dan (terkutuklah) karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa. [QS. An-Nisa`: 157]

Doktrin Kristen Trinitarian:
Tuhan bukan saja menghukum daging itu di kayu salib melainkan Ia juga melakukan sesuatu yang lain. Ia memberikan kita kuasa yang baru yaitu Roh Kudus. Alkitab mengatakan: “Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita….” (Galatia 4:6)

Roh Kudus itu adalah Tuhan. Ia bukanlah sekedar pengaruh atau kuasa untuk kebaikan. Ia adalah Pribadi yang hidup. Jangan sekali-kali kita mengartikan Roh Kudus itu hanya sebagai alat atau benda. Roh Kudus adalah Pribadi yang hidup dan Ia adalah Tuhan. Kita perlu selalu ingat akan kebenaran ini yaitu, “Roh Tuhan yang tinggal di dalam saya adalah Pribadi yang hidup. Ia adalah Tuhan yang diam di dalam hati saya.” Roh Kudus adalah Karunia Tuhan kepada setiap anak-Nya atau orang percaya. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam dia. Sekali Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam hati kita, Ia tidak akan meninggalkan kita lagi. Tuhan Yesus berkata:

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran.” [Yohanes 14:16-17]

Tanggapan kami:
Mengenai Yohanes 14:16-17, kami telah menjelaskan bahwa Penolong itu bukanlah roh yang kudus, melainkan Muhammad. Dan di situ dikatakan bahwa roh yang kudus adalah suatu karunia, anugerah, pemberian, hadiah. Bagaimana mungkin Tuhan menjadi suatu anugerah yang tercurah dari langit ke dalam jiwa manusia? Tuhan telah tercurah dan menyebar secara substansi? Tuhan menjadi hadiah dari Tuhan? Tuhan menanugerahkan Tuhan kepada jiwa manusia secara harfiah? Ini adalah suatu hal yang konyol.

Mengapa kami selalu menyebut kata ‘roh yang kudus’, dan bukannya Roh Kudus? Baiklah kita bahas mengenai Kis. 5:3-4, dua ayat yang digunakan Kristen Trinitarian sebagai dasar klaim mereka atas Trinitas.

(3) Tetapi Petrus berkata, “Ananias, bagaimana bisa bahwa Setan menguasai hatimu sehingga kamu sudah berbohong kepada Roh Kudus dan sudah menahan untuk dirimu sebagian dari uang yang kamu terima dari penjualan tanah itu?
(4) Bukankah kepunyaan kamu sebelum tanah itu dijual? Dan setelah dijual, bukankah uangnya boleh kamu gunakan? Apa yang membuat kamu berpikir untuk melakukan hal seperti itu? Kamu bukan berbohong kepada manusia, tetapi kepada Allah.”

1. Kita harus memahami bahwa “Allah” dan “Pneuma Hagion” (“roh kudus”) dapat mengacu pada “pribadi” yang terpisah di dalam Tritunggal. Karena tidak ada ayat yang benar-benar menyatakan doktrin Tritunggal, keberadaannya dibangun dari asumsi dan dengan menyatukan ayat. Ayat seperti Kis 5:3 dan 4 digunakan sebagai “bukti,” untuk doktrin itu, tetapi itu benar-benar pemikiran melingkar. Doktrin diasumsikan, dan kemudian, disebabkan ayat ini sesuai dengan asumsi itu, ayat itu dinyatakan menjadi bukti doktrin itu. Bagaimanapun, paling baik ayat ini hanya bisa menawarkan pendukungan minim untuk Tritunggal, sebab ada jalan lain yang bisa diterima untuk menghadapi kedua ayat ini, secara rinci bahwa “Roh Kudus” kadang-kadang adalah penunjukan lain untuk Allah.

2. Telah jelas di dalam ayat-ayat ini bahwa Allah dan “Roh Kudus” disamakan, dan ini telah menyebabkan Trinitarian mengklaim bahwa ini membuktikan kasus mereka yang Allah dan “Roh Kudus” adalah sama. Tetapi ayat ini dengan jelas suatu contoh tentang Kesamaan Semitic, yang mana adalah salah satu dari alat kesusasteraan yang paling umum dipekerjakan di dalam Kitab Injil. “Allah” disamakan dengan “Roh Kudus.” Intinya adalah bahwa Ananias tidak berbohong kepada dua pribadi berbeda, tetapi kepada satu pribadi, Allah.

3. Trinitarian percaya bahwa “Roh Kudus” adalah “pribadi” ketiga di dalam tiga pribadi Tritunggal. Non-Trinitarian mengatakan bahwa tidak ada “pribadi ketiga”. Teks yang asli adalah semua huruf besar, maka tiap-tiap penggunaan adalah “ROH KUDUS.” Ada beberapa kali di dalam Versi Bahasa Inggris ketika “roh/spirit” dieja dengan huruf kapital “S” dan beberapa kali mempunyai suatu huruf kecil “s.” Ini semua adalah pekerjaan penerjemah, sebab semua Naskah Yunani awal adalah dalam kapital semua. Apakah “ROH KUDUS” harus diterjemahkan seperti “Roh Kudus” atau “roh kudus” harus ditentukan dari konteks (lebih pada kapitalisasi dan pemberian tanda baca).

Kepada yang tidak Tritunggal, roh yang kudus adalah 1) nama lain untuk Tuhan Bapa (dalam hal mana ditulis dengan huruf besar), 2) kuasa Tuhan yang sedang bekerja, atau 3) Anugerah Allah (roh) yang diberikan kepada yang percaya. Petrus menyatakan Roh Kudus dikaruniai pada Hari Pantekosta ketika ia berkata, “kamu akan menerima hadiah Roh Kudus” (Kis. 2:38). Sebab pneuma mempunyai beberapa maksud kontekstual yang harus selalu dipelajari secara hati-hati untuk menentukan maksud yang benar.

4. Allah dikenal dalam banyak nama dan tujuan di dalam Alkitab. Elohim, El Shaddai, Yahweh, Adon, “yang Maha Kudus Israel,” “yang Maha Tinggi” dan “Bapa” adalah hanya beberapa diantaranya. Pengarang dan Sarjana, Robert Young, menulis: “Roh digunakan untuk Allah itu sendiri, atau Pikiran Ketuhanan, Energi-Nya, Pengaruh, mengaruniai.” Ketika pneuma hagion, “roh kudus,” digunakan sebagai nama lain untuk Bapa, haruslah ditulis dengan huruf besar, sama halnya nama ditulis dengan huruf besar.

Ketika “roh kudus” mengacu pada roh yang Tuhan beri sebagai hadiah, harus tidak ditulis dengan huruf besar. Secara scriptural, “Roh Kudus” adalah sungguh berbeda dari “roh yang kudus.” Catatan kelahiran Kristus di dalam Lukas menyediakan suatu contoh baik tentang pentingnya untuk mengenali apakah “Roh Kudus” mengacu pada kuasa Tuhan atau nama lain untuk Tuhan. “Malaikat menjawab, ‘Roh Kudus akan datang atas kamu, dan kuasa yang Maha Tinggi akan menaungi kamu. Sehingga yang kudus dilahirkan akan disebut Putra Allah’“ (Lukas 1:35). Ayat ini dan Mat. 1:18-20 membuat Yesus Kristus menjadi Putra Roh Kudus, namun semua acuan lain kepada Yesus membuat dia Putra Bapa. Apakah Yesus mempunyai dua bapa? Tentu saja bukan. Di dalam arsip kelahiran Kristus, “Roh Kudus” adalah cara lain untuk mengacu pada Allah itu sendiri, dan bukan pribadi ketiga di dalam Tritunggal. Juga di dalam Kis. 5:3, “Roh Kudus” adalah nama lain untuk Tuhan.

Intinya tidak ada pribadi ketiga dalam Ketuhanan. Dan tidak ada pribadi kedua dalam Ketuhanan, sebab Yesus bukanlah Tuhan. Dan ini sudah kami bahas.

Dan Thomas menjawab dan berkata bagi dia, Tuhanku dan Allahku. [Yohanes 20:28]

1. Yesus tidak pernah menunjuk dirinya sebagai “Allah” di dalam pengertian yang absolut, lalu apa yang dapat dijadikan pelajaran dari perbuatan Thomas yang memanggil Yesus “Allahku?” Bahasa Yunani menggunakan kata theos, (“Allah” atau “Dewa”) dengan suatu maksud lebih luas dibanding hari ini. Di dalam Bahasa Yunani dan di dalam kultur, “ALLAH” (semua naskah awal Alkitab telah ditulis dalam huruf kapital semua) adalah suatu sebutan deskriptif berlaku untuk bidang otoritas/kekuasaan, mencakup Gubernur Roma (Kis 12:22), dan bahkan Setan (2 Kor. 4:4), dan juga Musa (Keluaran 7:1). Kata itu telah digunakan seseorang dengan otoritas ilahi. Itu tidaklah terbatas pada pengertian kemutlakannya sebagai nama pribadi untuk Tuhan yang tertinggi seperti yang kita gunakan hari ini.

Dengan bahasa dimasanya, ungkapan yang digunakan oleh Thomas pasti dapat dimengerti. Pada sisi lain, untuk membuat Thomas mengatakan bahwa Yesus adalah “Allah,” dan dengan begitu menjadikannya 1/3 dari Allah Tritunggal, nampak tidak masuk akal.

Ingat bahwa adalah umum pada waktu itu untuk menyebut wakil Allah sebagai “Allah,” dan Perjanjian Lama punya banyak contoh untuk itu. Ketika Yakub berjuang dengan “Allah,” itu telah jelas bahwa sebenarnya ia bergumul dengan seorang malaikat (Hosea 12:4).

3. Ada banyak pakar Trinitas yang mengakui bahwa tidak ada ilmu tentang Doktrin Tritunggal ketika Thomas berbicara seperti itu. Sebagai contoh, jika para murid percaya bahwa Yesus adalah “Allah” di dalam pengertian yang banyak dilakukan Kristian, mereka tidak akan “melarikan diri” beberapa hari sebelum ia ditangkap. Pengakuan dua murid yang berjalan ke Emmaus mempertunjukkan pemikiran para pengikut Yesus pada saat itu. Mereka berkata: “Yesus adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah…dan mereka menyalibkan dia; tetapi kita telah berharap agar ia adalah yang akan menebus Israel” (Lukas 24:19-21). Alkitab menjelaskan bahwa para murid ini berpikir bahwa Yesus adalah seorang “nabi”. Tidak ada bukti dalam Injil yang mengatakan bahwa para murid Yesus percaya bahwa dia adalah Allah, dan Thomas tidaklah memunculkan suatu theologi baru.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah adalah oknum ketiga dalam Trinitas”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. [QS. Al-Maidah (5): 72-73]

Berhentilah dari berkata Tiga dalam Satu. Sebab Allah itu adalah Yang Esa, Yang telah menciptakan langit dan bumi. TUHAN itu esa, bukan Tritunggal. Allah itu bukan Yesus, bukan pula roh yang kudus. Allah yang benar itu adalah TUHAN Yang Esa.

Jika Anda ingin masuk ke dalam hidup, maka akuilah Keesaan Allah yang benar, bukan Allah Tritunggal. Berhentilah mengatakan tiga dalam satu.

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. [QS. An-Nisa` (4): 171]

Dengan mengakui Keesaan Allah dan mengakui bahwa Muhammad itu utusan Allah, maka Anda akan keluar dari maut dan masuk ke dalam hidup. Hanya Allah yang benar yang dapat menolong Anda, tetapi selama Anda tidak mau mengakui Keesaan Allah yang benar, maka Anda akan tetap dalam kuasa daging. Janganlah Anda jadikan hawa nafsu Anda sebagai ilah. Sebab hawa nafsu itu akan membuat Anda masuk ke dalam maut.

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? [QS. Al-An’am (6): 95]

Allah adalah Pelindung, Penolong, dan Pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pemimpin-pemimpinnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqarah (2): 257]

Tidak ada yang dapat menolong dan membimbing Anda kecuali Allah yang benar. Maka biarkanlah cahaya Allah itu merasuk ke dalam hati Anda, sehingga Anda dapat menggunakan cahaya itu untuk membimbing jiwa Anda keluar dari kegelapan.

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [QS. Az-Zumar (39): 22]

Apakah Anda tidak peduli dengan kemurkaan Tuhan? Apakah Anda berani untuk melawan Tuhan? Takutlah Anda dari melawan Tuhan. Gunakanlah akal budi Anda! Carilah kebenaran sejati! Dan dapatkanlah cahaya iman yang menyelamatkan Anda.

Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [QS. Al-Ankabut: 69]

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. [QS. Ya Sin (36): 11]

6 Komentar »

  1. Hotdi said

    Babi,anjing anda haramkan dagingnya tapi sifatnya kau teladani.Babi…!sekali keluar dari kandangnya akan melahap semua apa saja yg bisa dimakan sampai ke akar2 pohon sehingga pohonnya tumbang.Sama seperti anda menyeruduk kekristenan agar tumbang.Anjing…!juga begitu akan menggonggong setiap yg tak dikenalinya.Kitab suci jg ada yg menyeruduk dan menggonggong,pakai mic TOA lagi.

  2. Abdulah Udin said

    Tanpa Yesus anda tidak akan selamat.Hanya lewat Kristus Yesus anda bisa menerima keselamatan dan kehidupan kekal di Surga. Allah hanya menerima pertobatan dan pengampunan dosa lewat Yesus kristus, sebab tidak ada nama lain selain Yesus dikolong langit yang dapat membawa jaminan keselamatan kekal kepada Anda. Saya berdoa bagi Anda supaya Roh Kudus menerangi hati Anda dan menerima undangan Yesus untuk masuk kedalam hati Anda supaya anda boleh hidup damai dan anda mengerti Akitab lebih baik. Amin

  3. silent said

    Abdulah Udin berkata:
    Allah hanya menerima pertobatan dan pengampunan dosa lewat Yesus kristus…berarti yesus kristus bukan tuhan donk

    @hotdi…yg sering makan anjing,babi kan umat kristen…ya otomatis sifatnya turun ke umat kalian…klo dlam islam anjung ,babi diharamkan…he…he

  4. topk said

    Pak, kalau anda tekun membaca alquran. Ada ditulis juga di alquran kalau Isa Al Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Dan ada surat di alquran yang ditulis oleh Maria ibu Yesus, kalau Yesus Kristus akan menjadi hakim di dunia dan akhirat.

    Marilah kita saling menghargai agama satu dengan yang lainnya.

  5. org htm said

    Keinginan daging itu kalau menginginkan milik orang lain, termasuk istri temanmu, seperti nabimu menginginkan istri temannya tuk dijadikan istrinya, tp ngambilnya dgn jalan dapat wahyu dari tuhan, apa itu ibadah….menurut anda. siapa yang mau mengakui muhammad rasul, wong kerja nikah dan perang, tdk pernah mengajarkan damai dgn cinta kasih, tapi ngajar damai dgn pedang.

  6. John said

    info yang sangat menarik, sepertinya harus dicoba 🙂 , Aerilyn

RSS feed for comments on this post · TrackBack URI

Tinggalkan komentar